Jumat, 18 Desember 2015
POWER WINDOW
HANBOOK
POWER WINDOW
A. INDIKATO
1.
Pengertian Power window
2.
Perinsip kerja Power Window
3.
Komponen – komponen Power Window
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Siswa dapat membongkar dan memasang power window
2.
Siswa mengetahui cara kerja power window
3.
Siswa dapat menganalisis sistem powe window
POWER WINDOW
Sistem power window adalah
sistem untuk membuka dan menutup jendela secara elektrik dengan meng-gunakan
saklar.
Motor power window berputar
ketika saklar power window ditekan. Perputaran motor power window akan berubah
naik dan turun melalui re-gulator jendela untuk membuka atau menutup jendela.
Gambar 21.1 Sistem Power Window
1.
Jenis Power Window
Power window secara
prinsip kerjanya adalah membuat jendela naik dan turun, dari model operasi-nya
dapat dibedakan menjadi 2 tipe. Tipe mekanisme dengan regulator dan tipe
mekanisme dengan kabel.
- Power Window dengan Mekanisme
Regulator
Suatu motor listrik
memutar mekanisme regulator yang dihubung-kan dengan mekanisme pengangkat kaca,
bila motor berputar pinion akan menggerakkan gigi regulator dan membuat jendela
terangkat naik atau turun.
Gambar 21.2 Power window Dengan
Regulator
- Power Window dengan Mekanisme Kabel
Motor
listrik mentransfer energi-nya dengan menggunakan kabel yang pada ujungnya di
sambung dengan mekanisme pemegang kaca jendela. Sehingga bila motor berputar
kabel akan tertarik atau mengendor yang membuat jendela naik atau turun.
Gambar 21.3
Power window dengan mekanisme kabel
1.
Prinsip Kerja Power Window
Power window secara prinsip kerja dapat
dibedakan menjadi: power window bekerja secara manual/konventional dan power
window bekerja secara otomatis.
- Power Window
Konvensional
Power window konvensional,
adalah power window dengan sistem buka dan tutup jendela dengan motor listrik,
motor listrik dikendalikan oleh saklar dengan cara ditekan atau ditarik sesuai
kebutuhan (jendela tutup atau buka). Dimana bekerjanya power window, saklar
power window harus selalu pada kondisi di tekan atau di tarik.
Secara prinsip
komponen utama power window konvensional adalah sama yaitu : motor listrik,
mekanisme pengangkat, dan saklar power window.
Gambar 21.4
Wiring diagram Power Window Konvensional
Motor power window
akan berputar sesuai dengan kondisi saklar, ditarik atau ditekan. Saklar
mengatur mengalirnya arus positif (+) dan negative (-) ke motor, dengan
membalik polaritas tegangan pada motor akan membuat motor putar ke kanan atau
ke kiri, yang mana arah putaran motor mempengaruhi per-gerakan jendela pada
kondisi naik (menutup) atau turun (membuka)
·
Skema Power Window Jendela Naik
Saat saklar di tekan maka saklar power
window memindah posisi untuk memberi sumber positif (+) dari atas motor (lihat
gambar), sehingga arus mengelir dari saklar – menuju – motor listrik – kembali
ke saklar – ke massa/ground, motor akan berputar ke kiri. Dengan perputaran
motor ke kiri membuat jendela naik.
Gambar 21.6
Wiring diagram Motor Putar Kanan
b. Power Window Otomatis
Power window
Otomatis, adalah power window dengan sistem mem-buka dan menutup jendela secara
otomatis (saklar sekali sentuh). Dengan menyentuh sekali Jendela akan naik atau
turun secara terus sampai mencapai titik maksimum. Disamping memilki
fasilitas otomatis dilengkapi pula cara manual (buka tutup sesuai keinginan).
Fungsi buka/tutup secara manual
Fungsi ini sama halnya seperti
power window model konvensional, dimana naik atau turunnya jendela diaktifkan
oleh saklar. Pada saat saklar power window ditekan atau ditarik setengahnya
saja, jendela akan membuka atau menutup sampai saklar selesai ditekan/ditarik.
-
Prinsip kerja buka secara Manual
Ketika kunci kontak dalam
posisi ON, saklar power window di tekan setengah, maka arus menuju ke saklar
down manual lalu menuju ke rangkaian control. Rangkaian control akan mengolah
dan memerintahkan Tr utama : On, Tr untuk relai down : On, kontak akan tertarik
membuat motor berputar ke kiri (jendela turun). Bila saklar dilepas, maka motor akan berhenti bergerak
Gambar 21.7 Fungsi otomatis
Fungsi buka/tutup secara manual
Fungsi ini sama halnya seperti
power window model konvensional, dimana naik atau turunnya jendela diaktifkan
oleh saklar. Pada saat saklar power window ditekan atau ditarik setengahnya
saja, jendela akan membuka atau menutup sampai saklar selesai ditekan/ditarik.
-
Prinsip kerja buka secara Manual
Ketika kunci kontak dalam
posisi ON, saklar power window di tekan setengah, maka arus menuju ke saklar
down manual lalu menuju ke rangkaian control. Rangkaian control akan mengolah
dan memerintahkan Tr utama : On, Tr untuk relai down : On, kontak akan tertarik
membuat motor berputar ke kiri (jendela turun). Bila saklar dilepas,
maka motor akan berhenti bergerak (jendela diam).
Gambar 21.8 Saklar Otomatis Power Window
Gambar 21.9 Prinsip
kerja buka secara manual
-
Prinsip kerja Tutup secara Manual
Ketika kunci kontak dalam
posisi ON, saklar power window di tarik setengah, maka arus menuju ke saklar Up
manual lalu menuju ke rangkaian control. Rangkaian control
akan mengolah dan memerintahkan Tr utama : On, Tr untuk relai up : On, kontak
akan tertarik membuat motor berputar ke kanan (jendela naik). Bila saklar
dilepas, maka motor akan berhenti bergerak (jendela diam).
Gambar 21.10 Prinsip
kerja tutup secara manual
Catatan:
Untuk pengamanan beberapa model dilengkapi thermistor (PTC) atau penghenti
rangkaian untuk mencegah mengalirnya arus yang melampui batas ke motor
penggerak.
Fungsi buka atau
tutup dengan satu kali sentuh.
Fungsi ini
mempunyai keistime-waan dengan perintah atau operasi sekali saja (Sekali
sentuh), jendela akan bergerak membuka atau menutup secara otomatis sampai
maksimum. Pengoperasiannya ada-lah dengan menekan atau menarik saklar power window
secara penuh.
-
Prinsip Kerja Buka secara Otomatis
Pada saat kunci kontak di
posisi ON dan saklar power window ditekan sepenuhnya, sinyal otomatis UP
dimasukkan ke rangakain kontrol. Rangkaian kontrol akan menjaga Tr utama dan Tr
untuk posisi down tetap pada posisi ON dalam waktu sekitar 10 detik, relai down
power window akan aktif maka motor power window akan berputar secara otomatis.
Motor power window berhenti jika jendela betul-betul terbuka dan rangakian
kontrol mendeteksi penguncian motor dari sinyal sensor kecepatan dan limit
switch dari motor power window atau matinya rangkaian waktu. Buka otomatis bisa
berhenti dengan menarik saklar power window secara setengah.
Gambar 21.11
Prinsip kerja buka secara otomatis
-
Prinsip Kerja Tutup secara Otomatis
Pada saat
kunci kontak di posisi ON dan saklar power window di tarik secara penuh, sinyal
otomatis UP dimasukkan ke rangakain kontrol. Rangkaian kontrol akan menjaga Tr
utama dan Tr untuk posisi Up tetap pada posisi ON dalam waktu sekitar 10 detik,
relai up power window akan aktif maka motor power window akan berputar secara
otomatis. Motor power window berhenti jika jendela betul-betul tertutup dan
rangakian kontrol mendeteksi penguncian motor dari sinyal sensor kecepatan dan
limit switch dari motor power window atau matinya rangkaian waktu. Tutup
otomatis bisa berhenti dengan menekan saklar power window secara setengah.
Gambar 21.12
Prinsip kerja tutup secara otomatis
Fungsi kunci power window.
Saklar pengunci power window
jika diaktifkan maka jendela tidak akan dapat dibuka maupun ditutup kecuali
jendela pengemudi (sopir).
Fungsi pengamanan
dari jepitan.
Gambar 21.13 Posisi
Benda Terjepit
Bila saat jendela di
tutup (berlaku untuk tutup secara otomatis), bila ada benda yang terjepit di
jendela, jendela akan berhenti menutup secara otomatis dan turun kurang lebih
50 mm.
Keberadaan benda
terjepit didetek-si oleh 2 komponen: limit switch dan sensor kecepatan. Sensor
kecepatan mengubah kecepatan motor lewat sinyal ketukan. Jepitan dideteksi dari
adanya perubahan pada panjang gelombang ketukan.
Dengan berhentinya
gigi roda, limit switch membedakan perubahan panjang gelombang sinyal pada saat
adanya jepitan dan pada saat jendela betul-betul tertutup.
Pada saat
switch utama power window menangkap sinyal yang menyatakan adanya jepitan di
motor, maka akan mematikan relai UP lalu menyalakan relai DOWN kurang lebih
satu detik dan membuka jendela kurang lebih 50 mm untuk mencegah agar jendela
menutup sempurna.
Gambar 21.15
Pendeteksian Terjadi jepitan
Gambar 21.16
Sinyal Sesor Jepitan
Dalam gambar 21.16
dapat kita simpulkan:
· Area normal,
jendela posisi menutup tanpa rintangan.
- Sensor kec =
on-off pendek
- Sensor limit switch =
on
·
Area Terjadi Jepitan, jendela posisi naik ada
halangan pada jendela.
- Sensor kec. = on-off panjang.
- Sensor
limit switch = on
·
Area tertuup penuh, jendela sudah pada posisi
tertutup penuh.
- Sensor kec. =
off
- Sensor limit
switch = off
1. Komponen Power Window
Sistem power window terdiri dari beberapa
komponen yaitu :
· Saklar Utama Power Window
· Saklar Power Window Lain
· Motor Power Window
· Regulator Power Window
a.
Saklar Utama Power Window
Saklar utama power window terletak di pintu
pengemudi, semua pintu dapat diaktifkan oleh saklar utama. Saklar utama power
window terdiri dari saklar power untuk pintu pengemudi, pintu penumpang depan
dan belakang kiri, pintu penumpang belakang kanan dan saklar pengunci power
window.
Gambar 21.17 Saklar Utama Power window
a.
Saklar Power Window Lain
Saklar power window lain terdapat pada
masing-masing pintu yaitu : pintu depan kiri, pintu belakang kiri, dan pintu
belakang kanan (Untuk posisi setir sebelah kanan). Fungsinya untuk menaikkan dan menurunkan jendela dimana saklar itu
berada.
Gambar 21.18 Saklar Power window lain
a.
Motor Power Window
Motor power window merupakan
motor listrik dengan arus DC, fungsi-nya memutar roda gigi pinion.
Gambar 21.19 Motor Power Window
a.
Regulator Power Window
Motor power window mempunyai
gerakan berputar, untuk menaikkan dan menurunkan jendela diperlukan mekanisme
regulator yang merubah gerakan dari
motor power window. Regulator didukung oleh lengan X tempat dimana terhubungnya
penstabil regulator.
Gerakan menutup dan membuka
jendela adalah gerakan dari lengan X.
Gambar 21.20 Regulator Power Window
1.
Alarm, Central Door Lock dan Wireless Remote
Alarm, sentral door lock dan
wereles remote merupakan satu kesatuan sistem yang terdiri dari beberapa bagian
dengan fungsi saling mendukung satu dengan yang lainnya, diantaranya: Fungsi
anti maling (alarm), fungsi membuka dan mengunci pintu secara terpusat, dan
fungsi buka dan mengunci pintu secara jarak jauh (wereles).
Gambar 21.21 Alarm, sentral door lock dan
wereless remote
a. Fungsi Anti Maling (Alarm)
Untuk mencegah pencurian
kendaraan, sistem ini dirancang untuk memberikan peringatan apabila ada pintu
atau penutup/kap mesin yang dibuka secara paksa atau baterei terminal
diputuskan kemudian di-sambung lagi saat pintu dalam keadaan terkunci.
Alarm akan membuat klakson
(spiker sirine) berbunyi terputus-putus dan lampu depan, lampu belakang serta
lampu interior menyala. Saat kondisi kendaraan di parkir bila sistem alarm
diaktifkan, lampu indikator akan menyala untuk memberitahukan ke sekeliling
bahwa kendaraan ini dileng-kapi dengan sistem anti pencurian.
Fungsi alarm
bervariasi tergantung jenis dan merek suatu kendaraan, biasanya fungsi alarm
dilengkapi dengan fungsi door lock. Ada jika yang dikombinasi dengan tidak
bekerjanya relay stater saat alarm bekerja, sehing-ga kendaraan tidak bisa
dihidupkan.
a. Prinsip Kerja Sistem Alarm
Sistem Alarm akan
bekerja bila ECU mendeteksi terjadinya ketidak beresan sistem, atau ada
peng-operasian yang bukan/ tidak sesuatu prosedur.
Fungsi Alarm akan
aktif jika pintu dikunci oleh operasi yang dijalankan dengan :
·
Mengunci pintu dengan meng-gunakan pengunci di pintu
pe-ngemudi depan.
·
Mengunci pintu dengan menggunakan transmiter (ter-masuk
30 detik auto lock)
· Mengunci pintu pengemudi
tanpa menggunakan pengunci (me-ngunci dari knob di dalam pintu dan saat menutup
pintu)
Fungsi Alarm atau keamanan akan
tidak aktif (untuk membatalkan kunci keamanan) bila operasi dibawah ini
dilakukan :
·
Membuka semua pintu dengan menggunakan pengunci di pintu
pengemudi.
·
Membuka pintu dengan meng-gunakan transmiter.
·
Membuka pintu pengemudi deng-an knob.
·
Setelah menyetel fungsi pengamanan, fungsi pencegah-an
tertinggalnya kunci akan membuka semua pintu.
- Posisi dan Nama bagian Sistem Alarm
Gambar 21.23 Posisi komponen Alarm
-
Alarm
•
Klakson keamanan
(Alarm)
•
Klakson mobil
•
Lampu depan dan
lampu belakang Cara kerja lampu nyala berkedip bila ada pencurian.
• Lampu indikator keamanan Lampu
ini memberitahukan apakah sistem dalam keadaan aktif. Pada saat sistem dalam
tahap aktif, lampu indikator menyala untuk memberitahukan sekelilingnya bahwa
kendaraan ini dilengkapi dengan anti pencurian.
• Saklar door lock utama (motor) Pada
saat sistem ada di tahap alarm dan pintu dibuka maka sistem akan secara
otomatis mengunci pintu.
-
Saklar
•
Saklar pintu
•
Saklar kap mesin
• Saklar pintu bagasi
Dia
akan mendeteksi apakah pintu, kap mesin dan pintu bagasi terbuka/tertutup, dan
mentransmisikan sinyalnya ke ECU anti pencurian.
•
Kunci kontak
Switch ini mendeteksi keadaan kunci kontak dan mentransmisikan sinyal ke ECU anti pencurian.
Switch ini mendeteksi keadaan kunci kontak dan mentransmisikan sinyal ke ECU anti pencurian.
•
Saklar
pendeteksi kunci
Switch
ini mendeteksi apakah kunci dimasukkan ke silinder kunci kontak dan
mentrans-misikan sinyal ke ECU anti pencurian.
•
Rangkaian door
lock (posisi switch)
• Switch membuka kunci pintu bagasi Switch-switch
ini mendeteksi keadaan terkunci/terbuka dari masing-masing pintu dan
mentransmisikan sinyal ke ECU anti pencurian.
a. Sentral
door lock
Sentral door lock
merupakan sistem terpusat dalam control penguncian pintu. Sistem kontrol
mengunci pintu tidak
hanya masalah bekerjanya pintu terkunci atau tidak namun juga berbicara masalah
kelistrikannya. Sistem control penguncian ada juga yang mempunyai fungsi untuk
mendeteksi kunci tertinggal dalam kendaraan. Fungsi ini ditopang
oleh pelbagai sistem ter-gantung model, gan golongan/kelas.
21.2.2.1 Komponen Sentral door lock
Komponen sentral door lock
terdiri dari beberapa bagian diantaranya :
·
Saklar door lock
Saklar door lock merupakan saklar on dan off (tombol) utama yang terdapat pada pintu
pengemudi (sopir). Satu sklar dengan dua posisi berfungsi untuk membuka dan
mengunci semua pintu secara bersamaan, dimana saklar diposisikan pada buka maka
semua pintu akan terbuka, saklar pada posisi kunci maka semua pintu akan
terkunci
Gambar 21.24 Saklar door
lock
·
Saklar pintu utama dgn motor
Motor pintu
utama merupakan motor listrik yang terdapat pada pintu pengemudi, dimana unit
motor dilengkapi dengan sebuah saklar yang merupakan sentral informasi membuka
atau mengunci pintu.
Gambar 21.25 Motor Pintu
Utama
·
Relai Sentral door lock
Relai sentral door lock
terdiri dari rangkain elektronika serta relay untuk buka dan relai untuk kunci.
Relai sentral door lock
berfungsi untuk membuka atau mengunci semua pintu dengan mengendalikan motor
pada masing-masing pintu. Bekerjanya relai berdasarkan sinyal dari pintu utama
(pintu pengemudi).
1. Prinsip Kerja
a.
Fungsi Secara
Manual
Fungsi mengunci/
membuka secara manual. Bila saklar kontrol pintu berada pada posisi lock/unlock
maka semua pintu akan berada pada posisi yang sama.
Jika kontrol penguncian pintu
dioperasikan di posisi mengunci /membuka, maka sinyal akan ditransimisikan ke
CPU di relai gabungan. Setelah menerima sinyal, CPU menyalakan Tr1 atau Tr2
kurang lebih 0,2 detik dan juga menyalakan relai mengunci/ membuka. Dalam keadaan
ini relai mengunci/membuka membentuk rangkaian massa dan arus akan mengalir
dari baterai ke massa melalui motor sehingga motor peng-gerak kontrol
penguncian berputar di posisi mengunci/membuka dan mem-buka/menutup switch
posisi pe-nguncian pintu.
Gambar 21.26 Rangkaian Saat
Fungsi secara manual
a. Pengoperasian dengan Remote
Control
·
Pengoperasian semua pintu lock/unlock
Bila tombol
lock/unlock di transmitter ditekan dan bila kunci kontak tidak terpasang di
lubangnya dan semua pintu tertutup, maka kendaraan akan mengenali kode dan
fungsi kode yang dialirkan. Bila penerima kontrol pintu menerima kode ini, maka CPU
di kontrol pintu akan memeriksa dan menentukan. Apabila penerima mengenali kode
pintu lock/unlock , maka akan me-ngirimkan sinyal ke relay gabungan.
· Beroperasi
di bagian relay gabungan
Bila relay gabungan menerima sinyal pintu
lock/unlock, maka ia akan menyalakan Tr 1/Tr 2, dan membuat relay lock/unlock
menyala. Hasilnya motor di semua pintu kontrol meng-hidupkan sisi lock/unlock.
Gambar 21.27 Rangkaian sentral lock
Gambar 21.28 Rangkaian Saat
Mengunci
Operasi mengunci
ECU Wereless
menerima sinyal dengan kode kunci, Relai kombinasi menerima kode dari ECU
wereless untuk mengaktifkan Tr1 supaya relai sentral lock mengaktifkan motor
guna mengunci semua pintu.
Gambar 21.29 Rangkaian Saat
Membuka
Operasi Membuka
ECU Wereless menerima sinyal dengan kode buka, Relai kombinasi menerima
kode dari ECU wereless untuk mengaktifkan Tr2 supaya relai sentral lock untuk
mengaktifkan motor guna membuka kunci semua pintu.
Langganan:
Postingan (Atom)